Toksisitas di Tempat Kerja Seperti Menghirup Asap Rokok. Meskipun Anda Tidak Menyulutnya, Anda Tetap Menghirupnya
Oleh Hema Srinivas
Catatan Mike: Hema adalah trainer senior ELAvate kami yang senantiasa membantu orang lain untuk bertumbuh dan memelihara hubungan yang sehat dalam hidup mereka. Ia memiliki hasrat khusus untuk “mengangkat potensi wanita” agar mencapai makna dan dampak positif di luar lingkaran pengaruh mereka. Mari kita belajar dari Hema. Saya (Mike) telah menambahkan beberapa poin untuk mendukung wawasannya
Berbeda dengan asap yang menyebar dengan sendirinya, Anda dapat memilih untuk menciptakan PELANGI (RAINBOW) – serangkaian tindakan kecil dan disengaja yang dapat mencerahkan suasana di sekitar Anda.
Mengenang masa-masa saya bekerja di bank! Salah satu cabang tempat saya bekerja begitu toksik, saking parahnya, suasana di sana seolah bisa dibelah dengan pisau. Dua departemen berbagi kantor yang sama, tetapi mereka bahkan tidak mau saling menyapa. Ketika saya bergabung dan mulai menyapa semua orang dengan ceria, reaksinya adalah, “Memangnya apa yang membuatnya begitu ceria?”
Budaya toksik ini didorong oleh sang pemimpin, yang justru berkembang dalam suasana negatif. Mengadu domba, memanfaatkan rasa tidak aman (insekuritas), dan menerapkan pendekatan 'pecah belah dan kuasai' untuk memastikan kekuasaan pemimpin tetap terjaga.
Hasilnya—ketidakpercayaan di berbagai level, tim yang enggan bekerja sama, dan keengganan yang sangat besar untuk berkolaborasi lintas fungsi. Terbentuklah kelompok-kelompok eksklusif, saling menyalahkan merajalela, dan perilaku pendendam menjadi bagian dari DNA cabang tersebut. Tidak ada seorang pun yang berkembang secara profesional. Mereka yang merasa tertekan, entah mengundurkan diri atau mengajukan permohonan pindah. Dibutuhkan upaya yang sangat besar untuk menghadirkan sedikit saja aura positif dan kolaborasi ke dalam suasana kerja.
Bertahun-tahun kemudian, di berbagai perusahaan dan industri, saya masih melihat toksisitas terus meningkat.
Banyak profesional hari ini menghargai transparansi, keterbukaan, pendampingan (mentoring), pertumbuhan, dan kecerdasan emosional (emotional intelligence). Kualitas-kualitas ini tidak dapat berkembang di lingkungan yang didominasi toksisitas. Anda mungkin tidak bisa mengubah seluruh budaya sendirian, tetapi Anda bisa memimpin dengan memberi teladan.
Ciptakan PELANGI (RAINBOW) – Jangan malah menambah badai asap!
🌈 R – Respect (Hormat)
Akui kekuatan rekan kerja Anda dan hargai kontribusi yang mereka berikan. Buat orang lain merasa diakui dan dihormati. Tinggalkan Ego Anda! Salah satu cara ampuh untuk melakukannya adalah dengan mendengarkan secara aktif apa yang dikatakan orang lain dalam percakapan Anda. Mendengarkan aktif ibarat penyaring udara yang dapat membersihkan suasana dari toksisitas.
🌈 A – Appreciate (Apresiasi)
Rayakan kemenangan kecil, berikan pujian dengan tulus, dan akui upaya mereka. Kata-kata apresiasi yang singkat dapat mengubah energi tim. Pastikan pengakuan Anda tulus dengan menghubungkan apresiasi tersebut dengan dampak positif yang ditimbulkan kepada Anda, tim Anda, atau pelanggan.
🌈 I – Include (Libatkan)
Jangan mempromosikan kelompok eksklusif atau pengucilan. Ajak semua pihak, carilah kolaborasi lintas fungsi, dan ciptakan rasa kebersamaan. ersikaplah terbuka dan tertarik pada orang yang berbeda karakter, penampilan, maupun cara berpikir. Kurangi sikap menghakimi karena Anda bisa belajar banyak dari sudut pandang berbeda.
🌈 N – Navigate politics wisely (Menyikapi Politik dengan Bijak)
Hindari ikut-ikutan gosip. Jika ada gosip, tolak untuk ikut serta, alihkan pembicaraan, atau hindari percakapan itu. Politik di tempat kerja memang ada, tapi fokuslah pada memahami ekspektasi para pemangku kepentingan agar diskusi mengarah pada kemajuan positif. Padamkan api gossip, saling menjatuhkan, dan menyalahkan supaya suasana tetap sehat.
🌈 B – Build trust through good communication (Bangun Kepercayaan melalui Komunikasi yang Baik)
Jaga interaksi tetap terbuka dan jujur. Ajukan pertanyaan, jangan berasumsi, upayakan untuk memahami orang lain terlebih dahulu, kemudian sampaikan pandangan atau harapan Anda. Terakhir, fokuslah pada solusi win-win (saling menguntungkan) daripada mencari siapa yang patut disalahkan.
🌈 O – Offer respectful, constructive feedback (Berikan Umpan Balik yang Sopan dan Membangun)
Fokuslah pada masalah, perilaku atau keterampilan, bukan pada individunya. Sampaikan umpan balik dengan cara yang membantu orang untuk berkembang, bukan membuat mereka merasa diserang. Jangan lupa tanyakan dulu keadaan yang mungkin belum Anda ketahui sebelum memberikan feedback.
🌈W – Watch your energy. Be an Energizer! (Jaga Energi Anda. Jadilah Pemberi Semangat)
Nada bicara, suasana hati, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan reaksi Anda bergerak lebih cepat daripada yang Anda sadari. Jadilah contoh semangat dan kerja sama yang positif agar orang lain dapat menirunya. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda pendorong semangat atau justru penguras energi saat berinteraksi?
Asap Toksisitas mungkin saja menyelimuti lingkungan kerja Anda, tetapi Anda bisa “menyiraminya” melalui tindakan PELANGI yang positif ini yang menumbuhkan rasa hormat, kepercayaan, dan rasa aman! “Mewarnai” hubungan dengan PELANGI sepenuhnya ada di tangan Anda. Buatlah perbedaan yang berarti di lingkungan sekitar!
Hema bertanya, “Warna PELANGI mana yang akan Anda beri pada tempat kerja hari ini?Asap toksik apa yang perlu Anda saring dari hidup dan hubungan Anda?”
PENAWARAN GRATIS! Kecenderungan Anda untuk bersikap toksik atau menjadi positif seringkali terkait dengan tingkat Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence/EI) Anda. EI yang rendah dapat menyebabkan seseorang memperkuat budaya toksik. ELAvate menawarkan tes online gratis, yaitu TTISI Emotional EQ Assessment, yang mengukur Anda dalam lima faktor kecerdasan emosional. Hubungi Direktur Pelatihan kami, Manish Harsora, untuk mendapatkan tautan profil EQ ini. Setelah Anda menyelesaikan tes online, hasilnya akan dikirimkan langsung kepada Anda. Hubungi beliau melalui email di manish.harsora@elavateglobal.com
Michael J Griffin
CEO & Founder of ELAvate
Maxwell Leadership Founding Member
Cross Cultural Communicator
griffin_michael@elavateglobal.com
+65-91194008 (WhatsApp)