"Apa yang Sebenarnya Penting"
Blog oleh Gary Burnison, CEO Korn Ferry
Catatan dari Mike:
Saya selalu menikmati blog-blog yang ditulis oleh Gary. Ia selalu menulis dari hati untuk membantu pembacanya tumbuh sebagai pemimpin. Tidak ada promosi produk, hanya refleksi dari pengalaman hidupnya yang kaya. Blog ini adalah renungannya setelah kepergian seorang teman dan kolega terdekatnya.
Percakapan terakhir kami terjadi hanya beberapa hari yang lalu—dan itu adalah momen yang akan selalu saya kenang.
Saya berbicara dengan seorang teman dan kolega yang sangat saya hormati, Mark Arian, CEO divisi Konsultasi kami selama hampir delapan tahun terakhir. Kami berdua tahu bahwa ini akan menjadi kata-kata terakhir yang kami ucapkan satu sama lain—tetapi kami membiarkan itu tetap tak terucapkan.
Mark mengatakan betapa bersyukurnya ia bisa bekerja dengan orang-orang luar biasa—dan bagaimana orang-orang itu juga memberi makna dalam hidupnya. Dan yang luar biasa, dalam kata-kata terakhirnya kepada saya, ia memberikan doa yang indah, bagian dari tradisi keagamaannya yang sangat ia junjung tinggi.
Kata-kata itu terlalu pribadi untuk saya bagikan. Tetapi dengan kepergiannya, pesan itu akan selamanya menjadi bukti atas kasih, kebijaksanaan, dan kemanusiaan yang mendefinisikan siapa Mark.
Sepanjang hidup saya, saya beberapa kali mengalami percakapan akhir seperti ini dengan orang-orang yang saya kenal secara profesional maupun pribadi—dan yang sangat saya hormati. Saya yakin sebagian besar dari kita juga pernah mengalaminya. Yang selalu membuat saya terkesan adalah ketika saya kesulitan mencari kata-kata, mereka justru tidak. Meskipun setiap kisah berbeda, esensi dari apa yang mereka sampaikan selalu serupa.
Mereka melihat segala sesuatu dengan sangat jelas—seolah setelah melewati ujian kehidupan, yang tersisa hanyalah emas murni. Yang bertahan hanyalah kejelasan, kembali ke bentuk paling alami kita.
Dan ini menjadi pengingat bagi kita semua—tentang apa yang benar-benar penting.
Ya, hari esok itu penting, tetapi hari ini lebih utama.
Sebagai pemimpin, kita berusaha memprediksi masa depan. Tetapi yang lebih penting adalah menyadari dan menghargai saat ini. Bukankah ini satu-satunya yang kita miliki?
Sesungguhnya, kekayaan sejati tidak diukur dari jabatan, posisi, atau karier—itu hanya sekadar apa yang kita lakukan. Yang bertahan selamanya adalah siapa kita, esensi diri kita:
Kasih Karunia (Grace)
Kasih karunia bukan sesuatu yang kita peroleh atau usahakan; ia adalah perasaan, tindakan, perspektif, serta kebajikan yang melampaui segalanya.
Pertanyaan dari Mike: Seberapa murah hati dan tuluskah Anda dalam kata-kata dan tindakan sebagai pemimpin? Apakah Anda sering memberikan penghargaan dan apresiasi kepada orang lain, atau justru Anda "pelit" dalam memberi pengakuan?
Empati
Mampu hadir dan memahami posisi orang lain—dan dalam setiap percakapan, berusaha membuat mereka merasa lebih baik daripada sebelumnya.
Pertanyaan dari Mike: Seberapa baik Anda dalam menunjukkan empati yang tulus terhadap situasi orang lain? Atau justru Anda mengabaikan perasaan mereka dan hanya fokus pada tugas dan hasil?
Mendengarkan
Mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.
Pertanyaan dari Mike: Filosof Yunani, Epictetus, pernah berkata, "Kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar kita bisa mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara." Apakah Anda benar-benar peduli dengan apa yang dikatakan orang lain? Apakah Anda selalu ingin belajar dari mereka? Atau apakah Anda hanya mendengarkan untuk segera membalas atau membantah?
Keaslian (Authenticity)
Semakin kita terbuka dan berbagi, semakin kita bisa terhubung dengan orang lain.
Pertanyaan dari Mike: Seberapa percaya diri dan rendah hati Anda sebagai pemimpin? Atau apakah Anda bersembunyi di balik jabatan atau otoritas Anda untuk menutupi kurangnya keaslian?
Inklusivitas
Keberagaman adalah fakta, tetapi inklusi adalah perilaku … memimpin banyak orang, sambil tetap memahami perspektif masing-masing.
Komentar dari Mike: Wawasan yang luar biasa dari Gary. Bersikap inklusif terhadap orang-orang yang berbeda dari diri kita adalah sikap seorang pemimpin global yang berjiwa besar.
Tujuan (Purpose)
Alasan mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan. Ini berasal dari keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Komentar dari Mike: John Maxwell pernah berkata kepada saya, “Jika tujuanmu hanya tentang dirimu sendiri, itu terlalu kecil. Temukanlah tujuan yang lebih besar darimu agar bisa memberikan dampak bagi dunia.” Apakah Anda memiliki tujuan dalam hidup yang memberikan makna yang abadi?
Cinta (Love)
Sebuah kebenaran abadi yang sangat mendalam: Saat kita mengatakan kepada seseorang, "Kami tidak bisa melakukannya tanpa Anda," yang sebenarnya kita katakan adalah, "Anda dicintai."
Komentar dari Mike: WOW! Sebagai pemimpin yang berpengaruh, apakah Anda secara teratur mengekspresikan cinta dan apresiasi yang tulus kepada orang-orang di sekitar Anda? Apakah kata-kata dan tindakan Anda menunjukkan bahwa mereka berharga dan dicintai?
Elemen-elemen ini adalah motivasi yang mendasar dan kuat—yang merangkum esensi dari kemanusiaan kita. Sebab, ketika segala topeng dan lapisan luar hilang, inilah yang sebenarnya kita cari: untuk merasa diterima dan memiliki makna.
Inilah yang benar-benar penting.
Saat saya hendak menyelesaikan tulisan ini, saya kembali diingatkan tentang makna kebersamaan—saat saya mendengar kabar duka lain dari tim kepemimpinan kami. Linda Hyman, CHRO kami, kehilangan suaminya, Ken. Mereka telah bersama selama lebih dari 50 tahun dalam ikatan yang kuat.
Baik kita tengah dikelilingi oleh cinta dan kehangatan, atau sedang mengalami kesedihan dan kehilangan, setiap hari tetap dimulai dengan cara yang sama bagi kita semua. Dengan setiap matahari terbit, kita memiliki pilihan: bagaimana kita akan hadir bagi orang lain.
Komentar Penutup dari Mike:
Ingatlah, pembaca sekalian, bahwa penulis ini adalah CEO dari perusahaan publik. Bukankah sebuah anugerah bisa terinspirasi oleh keasliannya? Tidakkah Anda ingin bekerja untuk seseorang seperti dia? Dan yang lebih penting, apakah Anda adalah pemimpin yang autentik dan percaya diri seperti dia dalam kehidupan sehari-hari?
Michael J Griffin
CEO and Founder of ELAvate
Associate Trainer for Korn Ferry
Maxwell Leadership Founding Member