Perilaku Kepemimpinan yang Mampu Memotivasi Kinerja Tim di negara Asia
Oleh Michael J Griffin – Ang Mo dan Bule!
Dibaca 4 menit
Saya telah memimpin dan memotivasi para pemimpin muda di Asia selama lebih dari 25 tahun. Menjadi seorang ekspatriat yang bekerja di banyak negara Asia telah membuka pikiran, mata, dan perilaku saya untuk menyelaraskan gaya kepemimpinan saya dengan orang Asia yang masih bekerja sama dengan saya.
Pertama, saya sedikit tertawa dengan banyaknya dorongan dan hype yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan Amerika untuk memberikan pelatihan Diversity, Equity, dan Inclusion (DEI). Hal ini tentu diperlukan di banyak organisasi besar, yang berada di salah satu kota yang paling terpisah di Amerika Serikat – Detroit, Michigan.
Dengan tinggal di Asia, saya harus menjalankan DEI setiap hari dalam mengelola perusahaan (yang didalamnya terdapat beragam sifat dari masing-masing anggota saya) dan melayani basis pelanggan kami. Betapa berkahnya hidup saya bisa belajar dari rekan-rekan, kolega ataupun pelanggan saya untuk menerima dan belajar kehidupan dari banyaknya keragaman budaya Asia. Mari kita lihat apa yang telah saya pelajari.
Pada beberapa nilai prinsip kepemimpinan berlaku lintas budaya, saya menyebutnya ELAvate Ethics. Terlepas dari ras, posisi, jenis kelamin, agama atau perbedaan yang mungkin Anda temukan dengan kolega dan pelanggan Anda, 7 nilai dari ELAvate Ethics ini akan selalu mendukung kepemimpinan kolaboratif Anda yang saling menghormati dan kerjasama tim di semua budaya Asia.
Bersikap proaktif untuk memajukan orang lain, proses, dan hasil
Konsentrasi pada situasi, masalah atau perilaku, bukan pada pribadi orang tersebut
Melindungi martabat dan rasa percaya diri orang lain
Menjaga kepercayaan, hubungan yang saling menguntungkan
Berperilaku sesuai dengan ajaran kita dan memimpin dengan teladan
Jadi seorang yang visioner dan berpikir ke masa depan
Jadi seorang yang inklusif dan terbuka pada perbedaan dalam melakukan banyak hal
7 nilai dari ELAvate Ethics adalah dasar dari semua hubungan dan interaksi yang saya miliki dengan kolega dan pelanggan saya yang beragam. Etika-etika ini tidak akan mengecewakan Anda! Latih mereka setiap hari dan lihat pengaruhnya bagaimana kepemimpinan Anda akan tumbuh.
Saya menyadari bahwa saya perlu melengkapi ELAvate Ethics dengan beberapa "kebiasaan kerja" untuk mempertahankan produktivitas dan rasa kepercayaan yang tinggi pada masyarakat Asia yang harmonis. Saya menyebutnya ELAvate Work Habits. Dalam banyak budaya kerja di Asia, harmonisasi dan rasa hormat terhadap otoritas, status dan usia kadang-kadang dapat menghambat komunikasi dan pemecahan masalah secara kreatif. Work Habits terus berkembang selama 25 tahun, belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan ketika memimpin tim, dimana saya membuat keputusan berdasarkan asumsi sehingga tidak memberikan solusi yang baik bagi masalah saat itu. Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan dari keberhasilan dan kegagalan saya selama mengelola tim.
Menjadi prediktor untuk kinerja yang lebih mengarah pada kesuksesan tim dan mampu menurunkan stres. (Jadilah transparan dan realistis dengan masa depan, memprediksi untuk membuat atasan senang pada akhirnya menyebabkan lebih banyak stres.)
Kami tidak mencari kesalahan, tetapi fokus pada penyebab masalah. Kemudian kami mencari alternatif untuk memperbaikinya, lalu membuat keputusan untuk meningkatkan kinerja dan kebahagiaan kami. Kemudian kami lanjutkan. (Rasa takut akan disalahkan merupakan hal yang sangat dihindari di kebanyakan budaya di Asia. Fokus pada permasalahan, penyebab dan solusi, bukan pada orangnya. Membiarkan anggota tim Anda gagal untuk maju.)
Jika saya berkonsentrasi dan meningkatkan proses, maka hasilnya akan dengan mudah mengikuti. (Banyak pimpinan yang hanya menginginkan hasil! Lebih baik bersabar dan biarkan karyawan Anda berkontribusi melalui proses yang benar, yang mengarah pada hasil yang diinginkan.)
Karena bisnis saya dibangun atas dasar hubungan, saya percaya bahwa sangat penting untuk menjadi panutan. (Guanxi, hubungan....menjadi panutan seseorang yang dapat mengembangkan dan memelihara hubungan yang sehat adalah kunci kesuksesan di Asia.)
Belajar dan lakukan dengan benar untuk pertama kalinya. Melakukan pekerjaan berulang akan menguras waktu dan tenaga semua orang. (Ciptakan lingkungan di mana karyawan Anda merasa aman untuk mengajukan pertanyaan bagaimana cara mereka melakukan pekerjaan yang tepat tanpa banyak pengerjaan ulang. Jangan membuat mereka merasa "bodoh" karena mencoba melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk Anda.)
Kami mempersiapkan orang untuk sukses – bukan untuk kegagalan. (Ciptakan budaya kerja di mana karyawan melayani orang lain untuk kesuksesan bersama, bukan kompetisi atau perbandingan, melainkan perayaan saat orang lain sukses.)
Sedikit ketidakharmonisan saat ini, mengarah pada keharmonisan yang lebih besar di masa depan. (Latih anggota tim Anda untuk menerima ketidakharmonisan dan ketidaknyamanan, karena hal itu dapat mengarahkan pada perubahan yang positif dan keharmonisan yang lebih besar.)
Bagaimana Anda bisa menjadikan ELAvate Ethics dan Work Habits sebagai bagian dari budaya organisasi Anda? Setidaknya sebulan sekali, anggota tim kami berbagi cerita tentang bagaimana mereka telah menggunakan etika serta kebiasaan kerja ini, dan menjadi sukses saat melakukan pekerjaan mereka sehari-hari. Saya sarankan Anda menggunakan etika dan kebiasaan kerja ini untuk memfasilitasi diskusi dengan tim Anda tentang apa yang mereka pikirkan dan rasakan, dan bagaimana hal tersebut dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan mendukung kesuksesan mereka. Kemudian mintalah mereka berbagi cerita tentang etika dan kebiasaan kerja. Saya menjamin Anda dan tim Anda akan berada pada tingkat kesuksesan yang baru!
Semoga Anda memiliki minggu yang berkesan dengan menjadi pemimpin yang beretika.
Michael J Griffin
ELAVate Founder
Maxwell Leadership Founding Member
ELAvate Mentor and Coach