Wawasan Efektif untuk Networking di Asia

Oleh Michael J Griffin

7 menit dibaca

Membangun jaringan di Asia memiliki pendekatan yang sedikit berbeda dibandingkan di Amerika Utara. Dalam blog ini, saya ingin menghubungkan nasihat Jeffrey Gitomer dalam "Little Black Book of Connections" dengan pengalaman saya selama lebih dari 30 tahun sebagai eksekutif di Asia dalam membangun jaringan dan relasi bisnis. Berikut ini adalah ringkasan singkat dari poin-poin penting Jeffrey dengan sudut pandang Asia yang saya miliki:

  1.  Membangun jaringan adalah tentang memberi, bukan menerima. Fokuslah pada bagaimana Anda bisa membantu orang lain. Setuju! Di banyak budaya Asia, hadiah kecil sangat dihargai. Teknik lain yang saya terapkan dengan eksekutif senior adalah mengirimkan riset tentang topik yang mereka minati, dan terkadang bahkan sebuah buku! Anda mungkin akan menemukan bahwa dalam perkenalan, Anda perlu memberi gambaran singkat tentang keahlian dan kesuksesan Anda sebelum mendapatkan kepercayaan orang lain agar mereka mau berbagi cerita mereka.

  2. Bangunlah hubungan sebelum Anda membutuhkannya. Jangan menunggu sampai Anda terdesak untuk menjalin relasi. Di Asia, hubungan tidak bisa "dipercepat seperti memasak dengan microwave" tetapi harus dikembangkan secara perlahan. Bersabarlah namun tetap gigih dalam membangun hubungan dari awal dengan tingkat kepercayaan yang rendah secara transaksional hingga menjadi relasi yang saling berbagi. 

  3. Dikenal sebagai sumber daya yang handal. Memberikan nilai kepada orang lain secara konsisten. Berikan nilai kepada orang lain secara konsisten. Tunjukkan keunggulan Anda dalam bidang keahlian di pasar dengan memiliki sertifikasi, daftar klien, dan menulis blog secara teratur yang bisa diakses oleh kontak Anda sebelum bertemu dengan Anda. Media sosial akan dibahas lebih lanjut nanti. Pastikan situs web Anda selalu diperbarui dan menampilkan keahlian yang berguna.

  4. Bersikaplah tulus dan otentik dalam setiap interaksi. Latihlah keterampilan mendengarkan aktif untuk membangun hubungan yang lebih kuat. Menjadi pendengar yang baik sangat dihargai di Asia. Tunjukkan kepedulian Anda dengan benar-benar hadir dan terlibat. 

  5. Kuasai seni berbasa-basi dan memulai percakapan. Di Asia, Anda mungkin lebih sering ditanya "dari mana Anda berasal" daripada "apa pekerjaan Anda?" Sebagian besar orang Asia sangat bangga dengan warisan etnis mereka. Pelajari tentang budaya tempat Anda berjejaring dan ajukan pertanyaan yang menunjukkan minat pada budaya, makanan, tempat wisata, dan sebagainya. Ini akan membantu menciptakan suasana yang hangat sehingga Anda bisa melanjutkan ke pembicaraan bisnis.

  6. Selalu bawa kartu nama dan gunakan secara efektif. Menambahkan saran dari Jeffrey, siapkan telepon genggam Anda untuk memindai kartu nama elektronik dari kedua belah pihak. Kartu nama biasanya diberikan di awal interaksi, memberi kesempatan kepada kedua pihak untuk mempelajari nama dan posisi di perusahaan masing-masing, karena menghormati hirarki sangat penting. 

  7. Gunakan Komunikasi yang Saling Menghargai: Beberapa pebisnis Asia mungkin berbicara lebih sedikit karena mereka kurang nyaman dengan bahasa Inggris, yang mungkin merupakan bahasa kedua atau ketiga bagi mereka. Jangan berasumsi bahwa mereka tidak profesional atau kurang bersemangat hanya karena mereka pendiam. Jeda dalam percakapan mungkin diperlukan, dan interaksi yang lebih lambat bisa dianggap sebagai tanda kebijaksanaan.

  8. Pahami Hubungan Hirarkis: Di sebagian besar budaya Asia, hubungan hirarkis sangat dihormati. Perhatikan jabatan dan posisi saat berinteraksi dengan rekan bisnis. Sadarilah bagaimana staf bertindak dengan hormat dan sopan di sekitar pemimpin yang lebih tua, lebih kaya, dan lebih tinggi.

  9. Hindari Kritik: Mengkritik atau berdebat di depan umum bisa menyebabkan hilangnya muka dan merusak hubungan. Jaga harga diri dan hindari menunjukkan kemarahan atau rasa tidak hormat di depan umum, karena hal ini dianggap tidak sopan dan tidak sesuai dengan budaya. 

  10. Jadikan topik keluarga sebagai prioritas: Keluarga sering kali menjadi prioritas utama dalam banyak budaya Asia. Hargai prioritas ini saat berinteraksi dengan rekan bisnis. Lebih baik lagi, jalinlah hubungan dengan orang Asia dengan bertanya tentang keluarga mereka. Bagikan foto anak-anak Anda. Ini bisa membantu mencairkan suasana. 

  11. Tindak lanjuti dengan segera setelah membuat koneksi baru. Kirimkan email atau pesan singkat untuk mengucapkan terima kasih. Pastikan juga Anda dapat menggunakan WhatsApp (atau WeChat di China). Jika orang Asia mengizinkan Anda untuk terhubung di platform ini, itu adalah tanda bahwa Anda telah mendapatkan kepercayaan mereka.

  12. Kembangkan sikap positif dengan rasa rendah hati dan ketenangan saat membangun jaringan Anda. Jangan bersikap terlalu pemalu; jadilah pemimpin yang rendah hati namun percaya diri dan ramah dalam percakapan perkenalan. Ingatlah bahwa ketika berhubungan dengan budaya yang berbeda dari budaya Anda, Anda adalah duta besar bagi negara dan perusahaan Anda. Tersenyumlah dengan kehangatan yang tulus, karena ini adalah bagian penting dari banyak budaya Asia. Bersikap terlalu tegas bisa dianggap sebagai "kurang ajar."

  13. Hadiri berbagai acara dan bergabunglah dengan organisasi di mana koneksi ideal Anda berkumpul. Hal ini juga berlaku di Asia. Bergabunglah dengan klub atau organisasi di mana Anda bisa bertemu dan membangun jaringan dengan orang-orang yang sejenis. Misalnya, saya telah bergabung dengan Vistage di Malaysia, jaringan CastleAsia di Indonesia, dan grup WA Maxwell Leadership di Singapura.

  14. Gunakan teknologi dan media sosial untuk meningkatkan merek pribadi Anda, tetapi tidak untuk menggantikan hubungan pribadi. Setuju. Pastikan postingan media sosial Anda mencerminkan Anda sebagai sumber daya yang dihormati dan dapat dipercaya. LinkedIn sangat penting untuk bisnis di Asia, jadi pastikan Anda memposting secara teratur. Banyak pemimpin di Asia masih memiliki sekretaris atau asisten. Perlakukan mereka dengan rasa hormat yang sama seperti Anda memperlakukan orang yang ingin Anda hubungi.

  15. Belajarlah meminta perkenalan dan referensi dengan cara yang efektif. Referensi masih merupakan cara terbaik di Asia untuk bertemu orang baru di luar lingkaran pengaruh Anda. Panggilan dingin atau upaya mendekati tanpa perkenalan biasanya akan ditolak. Berikan referensi untuk mendapatkan referensi, seperti yang dijelaskan pada poin pertama. Referensi yang terpercaya adalah kunci untuk membuka pintu dalam membangun hubungan. Bacalah Fons Trompenaars dalam dimensi budaya " Specific versus Diffuse " untuk pemahaman yang lebih baik.

  16. Terus perluas jaringan Anda dengan bertemu orang-orang baru secara teratur.

    Saya ingat pada tahun pertama di universitas, saya berkomitmen untuk bertemu dengan setidaknya satu orang baru setiap hari! Mengapa tidak membuat komitmen yang sama untuk diri Anda? Latihan ini akan sangat meningkatkan kemampuan jaringan Anda, di mana pun Anda berada di dunia! 

  17. Bacalah Riding the Waves of Culture. Buku oleh Fons Trompenaars dan Charles Hampden-Turner ini wajib dibaca oleh para penggiat jaringan lintas budaya. Tingkatkan kecerdasan emosional Anda dalam jaringan lintas budaya dengan kebijaksanaan yang ditemukan dalam buku yang sangat menarik ini.

 

Membangun jaringan adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan ditingkatkan dengan latihan. Terapkan tips-tips berikut dan rasakan kepercayaan diri serta kesenangan Anda tumbuh saat membangun jaringan di Asia!

Michael J Griffin
CEO and Founder ELAvate
Cross Cultural Networker

Previous
Previous

Pemimpin Terbaik Menjunjung Standar Tinggi dan Mempraktikkan Pengampunan yang Tulus

Next
Next

Apakah Karyawan Anda Merasa Terlibat dan Termotivasi oleh Organisasi dan Pimpinan Anda?